rating 3/10
" buat april hidup tuh kayak nada-nada yang ada di piano. nada tinggi atau rendahnya, yang penting ada rasa. dan rasa itu cuman buat papa"
gue kira d'love akan menghadirkan sajian tontonan remaja bermutu. dilihat dari plot dan jajaran pemain yang tampak menjanjikan. tapi ekspetasi gue terlalu berlebihan. nyatanya, film ini sebelas duabelas dengan film-film nayato.
" mungkin kita sering lupa kalo rasa sakit itu juga bisa indah. "
1. diawal, scriptwriter sukses membuat film ini nampak bermutu. dengan pengenalan-pengenalan karakter yang dibuat sehalus mungkin dan mengalir. namun semakin masuk ke dalam, sepertinya dia keteteran meramu konflik-konflik yang sudah di bangun diawal. sehingga film menjadi datar dan chessy. malah konflik internal dalam diri masing-masing karakter terlihat cuma sekedar tempelan supaya jadi sebuah film berdurasi panjang.
2. empat bintang utama bermain sesuai karakter di skenario tanpa penjiwaan. hampir flat, tanpa emosi dan chemistry. gue malah salut sama akting bocah ingusan bernama bocor/subardi yang natural banget.
3. anyway, kayaknya terjadi salah kasih peran disini. lihat deh, hei, rebecca nggak pantes jadi remaja berusia 18 tahun. wajahnya terlalu dewasa. dan logat bulenya cukup mengganggu.
" rasa sakit yang akan membuatmu jadi kuat"
4. seperti yang udah gue singgung diprolog, film ini setipe dengan film-film nayato. mungkin produsernya nggak bisa ketemu nayato dan buat perjanjian, jadinya naskah film ini dilemparkan ke helfi dengan syarat harus mirip sama film-film nayato. gimana nggak, hampir setiap scene serasa lagi liat film si om naya. cuman kelebihan helfi adalah nggak terlalu norak seperti om naya yang suka menerbang-nerbangkan pemainnya. coba aja scene pertarungan disini di direct oleh nayato, pasti deh kelihatan alay banget. dan satu lagi, nggak ada acara rambut tertiup angin-anginan. helfi mencoba tampil artistik tapi dia nggak bisa nyama-nyamain nayato. dan harusnya memang seperti itu. hahaha...
5. menyambung poin ketiga, dan masi berhubungan soal prolog diatas, kayaknya film ini emang ditujukan untuk nayato pada awalnya. liat aja jalinan ceritanya yang nggak jelas mau dibawa kemana. dengan ending-ending yang setipe juga dan, yah, seperti yang kita tahu, sebuah pelajaran cara tercepat bagi seorang cewek belasan tahun untuk mendapatkan uang demi menutupi masalahnya mereka adalah dengan menjual diri.
6. kok, diawal-awal gue denger intro lagu melly yang jadi soundtrack ada apa dengan cinta, ya?
" cinta adalah sebuah keikhlasan neina. kamu nggak perlu menuntut balas, atas apa yang sudah kamu lakukan."
7. ada satu scene nggak nyambung yang kayaknya ada cuman buat manjang-manjangin durasi. scene saat elmo mengetahui neina menjual hapenya untuk sekolah karena dia sudah berniat berhenti menjadi cewek not for sale. berbekal rasa persahabatan, elmo menggunakan uang hasil menang tarungnya untuk membeli sebuah hape. anehnya, setelah hape terbeli, nggak ada scene yang menceritakan perihal hape itu lagi. dan neina juga nggak keliatan megang hape. tanya kenapa?
8. gue masih ragu sih, tapi posternya kok mirip sama poster film tobey maguire yang berjudul brothers ya? hahaha...
at least but not last, sangat mengecewakan...
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar