Pages

Oh Tidak..! [2011]

Bookmark and Share

Melihat nama-nama orang dibalik layar, jelas sekali bahwa Oh Tidak..! bukanlah film yang ditujukan untuk mengisi slot kosong di televisi. Tapi entah kenapa selain beredar cuma di 2 gedung blitz megaplex, secara keseluruhan kualitas film ini memang membuat orang yang melihatnya akan berteriak “OH TIDAK!”.

Bercerita soal Gilang (Fathir Muchtar), seorang cowok metroseksual yang mempunyai pacar bernama Meisye (Marsha Timothy). Nah, saking perhatiannya sama diri sendiri, Meisye sempat mempertanyakan cinta yang ada dihati Gilang untuk dirinya. Menginjak usia hubungan 2 tahun, Gilang berusaha memperbaiki semuanya. Tapi sungguh sial karena disaat itu pula rombongan sirkus yang tak lain adalah keluarganya datang kerumah mengacau semua.

Ada sang mama (Marcella Loumowa) yang ingin bercerai dari suaminya (Djarwo Kuat) lantaran pria itu tergoda cewek di pengajian, ada nenek (Djaety) yang punya teman khayalan bernama Pamela hingga kerap kali ngomong sendiri, ada kakek (Sutrisna) yang hiperseks dan nggak sadar umur, serta paman (Arie Dagienks) pengidap kepribadian ganda gara-gara stres ditinggal sang istri yang ternyata seorang lesbian. Parahnya, dia lesbi sama pembantunya sendiri! Hal itulah yang akhirnya membuat Gilang terpaksa banyak melakukan kebohongan agar jangan sampai Meisya tau keadaan keluarganya yang aneh tapi nyata.

To be honest, plot film ini unik dan menarik sebenarnya. Dibeberapa momen bahkan gue sempat dibuat tersenyum sekilas. Tapi entah kenapa makin lama Upi gagal memikat penonton. Ritme cerita berjalan naik turun. Banyak komedi kering kerontang yang chessy tapi tetap dihadirkan. Dan parahnya lagi, Ardy Octaviand selaku sutradara mengeksekusi film ini dengan sangat berantakan dan malas menurut gue. Liat saja para aktor aktrisnya yang dibiarkan tampil tanpa penjiwaan sama sekali. Itu terlihat jelas dari akting kakek, nenek dan paman. Juga Fathir Muchtar. Gue gak enjoy liat si Fathir. Kancut banget aktingnya. Beruntung, masih ada Marsha Timothy yang berakting seperti biasa. Hingga membuat gue betah mengikuti film ini sampai selesai.

So far, pilihan yang tepat bagi Starvision untuk mengedarkan film ini secara terbatas. Toh ternyata nggak penting-penting juga dan mudah dilupakan. Oh Tidak..! bisa dibilang film terburuk yang ada dalam daftar film seorang Upi Avianto. Dan tentu saja penurunan bagi sutradara setelah mendapat predikat lumayan dalam mengeksekusi Coklat Stroberi. Salut untuk ketau dirian mereka—I mean, orang-orang dibalik layar Oh Tidak..! Nggak kayak sutradara dan produser you know how yang nggak tau diri, bahkan dengan pede gede mengedarkan film mereka secara nasional meski telah mengetahui bahwa filmnya amatlah sampah. Fakta teraneh, film itu laris manis dipasaran. Oh pelis...

Rating 2/10

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar