Jayapura - Polda Papua membantah kabar penembakan terhadap 8 warga sipil pendulang emas di Kabupaten Paniai, Papua. Informasi tewasnya 8 pendulang itu bohong.
Menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Wachyono, penembakan tersebut merupakan berita bohong yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Saya tegaskan bahwa tidak ada penembakan dan pembunuhan warga sipil di Paniai. Itu berita bohong dan tidak betul. Saya sudah telpon Kapolres Paniai untuk mengecek di tiap-tiap rumah sakit tapi tidak ada 8 Korban dimaksud," kata Wachyono saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/11/2011) diruang kerjanya.
Menurut Kombes Wachyono, kejadian yang sebenarnya adalah penyerangan terhadap pos Polisi di Paniai sehingga aparat melakukan perlawanan dan berhasil melumpuhkan seorang dari pelaku penyerangan tersebut.
"Jadi Kemarin karena mereka (Kelompok bersenjata kriminal) terganggu dengan kehadiran polisi mereka menyerang Pospol disana dan mereka ada korban 1 orang dan tidak diketahui identitasnya karena masuk ke sungai yang arusnya sangat deras sekali. Ini kejadian. yang sebenarnya yang saat ini terjadi di Paniai," kata dia.
Lebih lanjut ia menerangkan, kejadian lain di Paniai saat ini adalah adanya intimidasi oleh kelompok kriminal bersenjata rakyat kepada yang kerap meminta sejumlah uang kepada para Pengusaha. Atas kejadian ini, pihak keamanan merasa perlu untuk melakukan pengamanan guna memberi rasa aman kepada warga lainnya yang beraktivitas.
"Bahkan disinyalir, mereka sering lakukan intimidasi kepada rakyat disana, baik usaha tambang dan pengusaha lainnya. Dan sebelum kejadian tanggal 12 November 2011 yaitu penyerangan pos Polisi. Mereka tanggal 11 November 2011 sudah kirim surat kepada pengusaha, yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Salmon Yogi untuk meminta sejumlah uang, "jelasnya.
Kelompo itu juga melakukan perampasan senjata milik Pospol di sana pada 17 Agustus. 2011 lalu. "Sehingga selain kami melakukan pengaman, dan kita juga mau mengejar senjata kami yang dirampas. Jadi sekali lagi penembakan warga sipil tidak ada dan itu berita bohong," tutur Wachyono.
Sebelumnya kabar tewasnya 8 pendulang itu disampaikan Anggota Komnas HAM Papua Hal Mathius Murib saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di Jayapura, Papua, Rabu pagi. Mathius menjelaskan penembakan 8 orang itu terjadi pada Minggu (13/11) pukul 10.00 WIB.
Kedelapan nama korban penembakan yang dirilis Komnas HAM Papua tersebut, yakni Simon Adi (35) Matias Tenoye (30), Petrus Gobay (40), Yoel Ogetay (30), Benyamin Gobay (25), Marius Maday (35), Mathias Anoka ( 40), Yus murah Pigome (50). (Ndr / fay) ***
Sumber: detiknews.com/read/2011/11/16/152214/1768668/10/ I Rabu, 16/11/2011 15:22 WIB
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar