rating 3/10
first, sebelum nonton sebuah film, pasti gue bakal ngelihatin dulu posternya. karena entah kenapa gue suka aja lihat poster-poster film kayak gitu. kadang kalo posternya nggak banget alias nggak menarik minat, pasti gue nggak bakalan nonton. tapi pernah juga sih gue ketipu. kadang posternya biasa aja, tapi isinya very entertaining. jadi kemakan istilah don't judge book by it's cover deh. tapi lebih baik selektif daripada ketipu kan?
and next gara-gara poster pula gue tertarik buat nonton film ini. posternya kalerful, sederhana dan sayangnya hasil ngejiplak mentah-mentah poster film the traveler's wife. tapi gue nggak mau bahas soal jiplak-menjiplak itu, melainkan tentang isi film ini yang seringan posternya.
durasinya cuman sejam lebih dikit dan lagi-lagi karya nayato. tanpa ngelihat poster, dari tone dan sinematografinya aja udah ketebak siapa biang keladi di balik film ini.
untuk kesekian kali kita disodori film tentang isu seks bebas dan kehamilan diluar nikah. meski awalnya sempet underestimate, jujur, gue menikmati apa yang disuguhkan nayato dalam film-nya kali ini meski ending ceritanya tuh kayak dipaksain banget.
cuman satu yang bikin nggak nyaman, akting mentari sebagi brenda dengan mata belo dan muka baby face-nya terlalu over dan terkesan dibuat-buat. beda sama joana yang keliatan lugu banget. but overall, cukup menghibur lah. kesan menggurui yang terlalu lebay nggak nampak. meski ada cacat dibeberapa bagian tapi gue enjoy nontonnya. termasuk hobi nayato yang hobi bikin scene flashback di film-filmnya, khusus kali ini gue maklumi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar