rating 4/10
gue tertarik nonton film ini pas baca sinopsisnya di salah satu tabloid terbitan ibukota. sinopsisnya ngena dan bikin penasaran. berangkat dari situ, gue dengan ditemani segelas chocolate iced tea, nekat nonton sendirian di cineplex deket rumah gue. mengingat ini merupakan another project from rizal mantovani setelah (sepertinya) sukses dengan trilogi kuntilanak yang dibintangi julie estelle.
bercerita tentang abel (nadine chandrawinata) yang akan segera menikah dengan kekasihnya, wisnu (diperankan oleh yama carlos). namun menjelang hari bahagia itu, muncul seorang perempuan yang sedang hamil tua dan mengaku kalo perut buntingnya itu adalah hasil hubungan terlarangnya dengan calon suami abel. mengetahui hal itu, abel shock dan nekat bunuh diri. beruntungnya dia bisa diselamatkan setelah koma alias mati suri. namun semenjak sadar, sesuatu yang tak kasat mata mulai mengincar dirinya. dan satu-satunya jalan agar dia bisa kembali hidup normal cuma satu: memilih mengakhiri hidupnya sekali lagi.
plotnya cukup menarik. jarang-jarang ada film sejauh tahun 2000-2009 yang mengambil tema ini. jadi gue yakin kalo film ini bakalan beda sama horror indonesia yang udah-udah. apalagi ada unsur rizal yang saat itu masih mentingin kualitas. bukan kayak sekarang, gelap mata, liat aja proyek air terjun pengantin dan taring yang mengumbar adegan berbikini. dan gimana hasilnya untuk film ini...?
mati suri nggak sepenuhnya buruk. dan jauh dari kata sampah. film ini bukan horror ecek-ecek yang jual panampakan narsis binti ngeselin dari setan-setannya. film ini mempunyai kekuatan cerita yang dibawa sampai akhir oleh sang sutradara. namun sayang, ending film ini yang maunya dibikin twist tapi akhirnya malah terlihat mengganggu.
begitu mengetahui kalo ternyata yang abel alami disini hanya mimpi, sosok keith foo seharusnya nggak penting untuk dimunculkan di dalam mobil saat abel akan kembali pulang ke jakarta. kalo gue jadi sutradaranya sih mungkin hal ini akan gue masukin dalam dvd sebagai bonus menu alternatif ending. bukan ending di versi layar lebarnya karena sangat annoying dan menimbulkan pertanyaan, benernya abel mati ato masih hidup sih? lho, jadi spoiler deh.
selain beberapa kali dibikin terkejut, gue sempet menutup mata untuk adegan di kolam renang. dimana potongan tubuh-tubuh manusia korban mutilasi muncul di permukaan. namun di adegan ini pula banyak hal yang mengarah pada kata geje. apalagi sejak awal gue udah nggak suka sama akting artis dari malaysia, keith foo, yang berperan sebagai seoarng psikopat bernama charlie. jadi makin bikin gue eneg deh. tapi gue memilih mengesampingkan hal itu karena toh uda kejadian. namun masih berharap kalo yang main bukan dia. haha...
dan pesan yang disampein film ini juga cukup ampuh, jangan pernah bermain-main dengan nyawa anda!
meski masih banyak kekurangan disana sini, namun mati suri mencoba untuk tampil beda dari film horror lokal yang menjual jerit-jeritan nggak jelas dan cerita daur ulang. dan menurut gue, film ini lumayan sukses membuat gue sport jantung. tapi nggak membuat gue ketakutan sampe nggak bisa tidur seperti karya kedua rizal pasca kuldesak; jelangkung.
kalo ngomongin soal posternya yang sepertinya jiplak, lihat aja dipostingan gue sebelumnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar