Ulasan Boy Yendra Tamin
Tempo.co memberitakan, bahwa sungguh teganya. Para penjahat cyber mendompleng berita kematian Whitney Houston untuk memuluskan aksinya. Caranya, dengan berbagi link menyesatkan tentang otopsi kematiannya. Lengkapnya Tempo.co menyebutkan:
Kejahatan sama tuanya dengan kehidupan hukum, bahkan kejahatan lebih dahulu ada dari pada hukum itu sendiri. Disisi lain dalam kejahatan muncul dan mendompleng pada sebuah keadaan atau peristiwa tertentu . Salah satu bentuk kejahatan yang mendompleng pada suatu peristiwa atau keadaan itu adalah apa yang terjadi pada berita kematian Whitney Houston dengan berbagi link dibalik ramainya orang mengakses berita kematian artis yang kesohor itu. Hal itu seperti diberitakan Tempo.co (16/2/1212).
Whitney Houston |
Pakar keamanan internet Sophos, Graham Cluley memperingatkan saat ini beredar melalui Facebook seolah-olah video yang diklaim sebagai rekaman otopsi sang Diva. Tawarannya pun menarik, dengan embel-embel kalimat "mengungkapkan rahasia mengejutkan yang menjelaskan kematiannya".
"Jangan segera meng-klik-nya," ujar Cluley. Mengklik pada link itu membawa pengguna ke browser yang muncul untuk menunjukkan sebuah video YouTube yang tertanam dalam halaman Facebook.
Namun, pesan tersebut kemudian memberitahu pengunjung bahwa video tidak dapat diputar kecuali mereka men-download versi terbaru dari Adobe Flash player, terlepas dari apakah mereka sudah memilikinya.
Pemilik akun yang terbujuk tanpa sadar mengklik link yang disodorkan. Bukan menuju ke situs Adobe yang resmi tentu saja, tapi ke webpage palsu.
Dalam posting blog, Cluley menulis,"Tentu saja, Anda harusnya hanya mendownload update untuk instalasi Flash dari situs resmi Adobe, sehingga rekomendasi saya waspadalah tentang men-download perangkat lunak apapun dari webpage palsu. "
Virus Whitney Houston di Facebook hampir sama dengan virus yang disebarkan saat kematian Amy Winehouse. Saat itu, sebuah tautan menampilkan cuplikan video Amy Winehouse yang diklaim "hanya beberapa jam sebelum kematian tragis pada bulan Juli 2011."
Pada saat itu, Cluley mencatat, "Scammers adalah seperti burung bangkai, makan dari tragedi seperti kematian Amy Winehouse atau peristiwa mengerikan di Norwegia (melibatkan penembakan lebih dari 80 orang oleh sayap kanan ekstremis Anders Behring Breivik)."
Penipuan seperti ini biasanya menuntun Anda untuk survei online, dengan scammer penghasilan komisi untuk setiap survey. "Namun, yang pertama-tama mereka menipu Anda agar berbagi link dengan teman-teman Anda yang lain di Facebook," ujar Cluley.
Link lain dengan pesan sama, seperti disebutkan Time, dibumbui dengan pesan meyakinkan, ""mengungkapkan rahasia mengejutkan yang menjelaskan kematiannya seperti terlihat di TMZ." nama yang disebut terakhir, adalah situs gossip artis yang sohor di Negeri Paman Sam. Jika link di klik, maka dampaknya akan sama seperti yang dijelaskan Cluley.
Time menyarankan, untuk mengklik di sumber aslinya, TMZ. Jika berita itu benar, mestinya sesuatu yang eksklusif muncul di halaman utama situs bukan?
Menyimak berita tempo.co itu, tentu kian mengingatkan kita untuk berhati-hati untuk mengklik sebuah kiriman link dihalam situs anda, seperti facebook dan lain sebagainya. Apalagi kejahatan penipuan memlaui atau menggunakan dunia maya kian marak dengan berbagai modus. (***)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar