rating 3.5/10
nggak ada yang baru dengan apa yang ditawarkan oleh not for sale. apalagi kalo bukan cerita klise tentang keperawanan yang nggak berhenti didaur ulang. tapi meskipun film ini di direct oleh sutradara yang produktif banget nambah daftar film sampah di jagad perfilman indonesia (tanpa gue sebut namanya pasti udah tau siapa sang tersangka utama), untuk kali ini terpaksa mengakui kalo gue suka. ceritanya runut, dengan ending yang gak gue duga tapi udah ketara bakalan kayak gini kek film film 'si dia' sebelumnya, akting para pemain yang sesuai takaran dan dialog-dialog yang cukup cadas en menyentil--yah, meski ada yang lumayan lebai juga sih. kek contoh dibawah ini:
lokasi: ditengah keramaian clubbing
sashi: gimana, jadi kan?
utari: mmm... uangnya cukup kan buat beli blackberry?
sashi: iya
utari: mmm... dia bisa ngasih lebih nggak ya?
sashi: tergantung elo. kalo elo masih perawan, jangankan 2 milyar, lo bisa beli laptop, sama lima blackberry sekaligus
utari: oh gitu ya...
kok lebai gitu sih pegandaiannya. om-om mana yang mau kasih 2 milyar cuma buat bayar perek semalam?
realistis dong. haha.... lagian alasannya TERLALU DANGKAL. masa iya jual diri cuman buat dapetin bb? apa ini film yang ditujukan untuk memberitahu remaja kalo seks bebas itu berbahaya. tapi salah nggak sih kalo dengan percakapan kayak gitu, cewek-cewek usia belia setelah nonton film ini jadi tertarik buat jadi perek?
realistis dong. haha.... lagian alasannya TERLALU DANGKAL. masa iya jual diri cuman buat dapetin bb? apa ini film yang ditujukan untuk memberitahu remaja kalo seks bebas itu berbahaya. tapi salah nggak sih kalo dengan percakapan kayak gitu, cewek-cewek usia belia setelah nonton film ini jadi tertarik buat jadi perek?
bercerita tentang sashi, seorang germo berusia belasan yang sukses menjual teman-temannya bak seorang pahlawan kesiangan dengan alasan karena teman-temannya itu membutuhkan pertolongannya untuk menyelesaikan masalah, pada om-om hidung belang.
desy, penari striptis merangkap perek kalo lagi butuh duit yang dikuntit seorang cowok psycho (sayangnya tanpa alasan yang jelas).
andara, bartender lesbian.
mey, cewek lugu yang terjebak keadaan dan akhirnya berjibaku dalam kehidupan 3 cewek diatas.
dan dari empat karakter itu diramulah menjadi sebuah film fiksi yang lebih tepat disebut film hiburan tanpa pesan. becoz, kalo emang bener 'si dia' ngebikin film ini untuk tujuan mulia, 'si dia' telah berdosa besar karena telah menyesatkan remaja indonesia.
nggak lengkap kalo gue gak ngebeberin hal-hal geje yang sedikit mengganggu dan itu terdapat di penghujung film. jadi sori, kalo ini merupakan spoiler:
anyway, lumrah nggak sih kalo mey bunuh diri dengan lompat dari atas jembatan penyebrangan gara-gara tau temannya, andara, mengakhiri hidup? apa cuman merasa hopeless karena ibunya mati, ayahnya dipenjara karena membunuh sang ibu dan harga dirinya sebagai seorang cewek terjual 30 juta sia-sia karena apa yang jadi alasan dia menjual diri ternyata mati? lalu gimana nasib adiknya? sashi dan desy? kok kesannya film ini maksa banget untuk berakhir tragis. dan gue lupa. inikan film 'si dia'. pastilah dibikin tragis-tragis gimanaaaaaaaaaaaaaaaaa gitu. hahaha...
kayaknya gue nggak pernah liat film arahan 'si dia' yang berakhir happily ever after kek dongeng macam cinderella ato slepping beauty. apa harus sekejam itu mengeksekusi sebuah cerita yang berhubungan dengan pergaulan bebas? mungkin jawabannya bisa kita dapatkan setelah 'si dia' membuat film based true story tentang kisah hidupnya sendiri dari kecil sampe sekarang menjadi sutradara yang produktif bikin film sampah. dan apakah filmnya itu akan berakhir tragis juga? who knows...
kayaknya gue nggak pernah liat film arahan 'si dia' yang berakhir happily ever after kek dongeng macam cinderella ato slepping beauty. apa harus sekejam itu mengeksekusi sebuah cerita yang berhubungan dengan pergaulan bebas? mungkin jawabannya bisa kita dapatkan setelah 'si dia' membuat film based true story tentang kisah hidupnya sendiri dari kecil sampe sekarang menjadi sutradara yang produktif bikin film sampah. dan apakah filmnya itu akan berakhir tragis juga? who knows...
overall, gue enjoy nonton film ini karena jauh dari tipikal film-film 'si dia' sebelumnya dan nggak bikin gue stres. hell, meski ada acara hujan-hujan, sinis-sinis dan buka-bukaan sih. tapi semua terasa pas dan nggak berlebihan. sama satu lagi, selain di tempat dugem, tumben nuansa yang dibawa di tiap scene cerah banget. kan biasanya gelap-gelap gak jelas gitu. hehehe...
NB: kayaknya leylarey lesesne en arumi bachsin bisa jadi anak emas 'si dia' nih. buktinya, tiap film 'si dia' tayang, sampe nanti film terbarunya heart 2 heart beredar resmi, selalu ada arumi nya. yah, meski dikasi embel-embel special appearance sih. dan leylarey jadi anak emas karena alasan dia doyan buka-bukaan tanpa malu. liat aja disetiap film-filmnya 'si dia' pasti leylarey doyan umbar kulit mulusnya. good job deh.
NBB: posternya keren. gak terlalu menipu...
NBB: posternya keren. gak terlalu menipu...
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar