rating 1/10
melihat dari poster dan judul yang setali tiga uang, gue kira film arahan arie aziz ini merupaka sekuel film tiren alias mati kemaren yang beredar di tahun 2008. nggak tahunya, tiran malah berdiri sendiri dengan bintang utama yang sama dengan film sebelumnya. siapa lagi kalo bukan miss perssik.
bercerita tentang pasangan suami istri yang baru pindah rumah. dan demi memenuhi isi rumah, mereka membeli barang-barang di toko seorang keturunan tionghoa bernama ci lisye. termasuk membeli ranjang yang akhirnya menjadi biang kerok di hampir 80 menit film berjalan.
dari segi cerita, semua yang ditawarkan udah basi. efek daur ulang dan hal-hal maksa dari sang scriptwriter yang kekeringan ide
hingga membuat film ini makin nggak berisi kecuali menampilkan scene-scene mesum en buka-bukaan nggak jelas binti nggak worth it yang nggak ada seninya sama sekali tapi terpaksa dimasukin demi memenuhi pundi-pundi perusahaan.
hingga membuat film ini makin nggak berisi kecuali menampilkan scene-scene mesum en buka-bukaan nggak jelas binti nggak worth it yang nggak ada seninya sama sekali tapi terpaksa dimasukin demi memenuhi pundi-pundi perusahaan.
dari segi genre semua serba nanggung. iya sih, emang nggak ada komedian tai cap maxima kek yadi sembako, joshua bibir, kiwil, riski mocil dan kawan-kawan yang selalu menawarkan rumusan joke yang bikin gue kebelet mencret. tapi akting ci lisye yang dibawain sama ayu dewi, si cewek berbibir sekseh, sama sekali nggak total. jadi nggak kena gitu lucunya ke gue. beda aja ngelihat lawakannya seperti pas liat dia ngemsi di tivi-tivi.
drama antara pasangan suami istri yang dibawain sama duet depe dan indra bruggman juga kering kerontang. horrornya pun nggak niat karena sama sekali jauh dari kata tegang apalagi menyeramkan. boro-boro deh sport jantung, mati kebosanan sih iya. dan yang di set sama produser sebagai pemanis film a.k.a adegan esek-esek plus buka-bukaan terasa nggak hot. beda jauh sama film-film sebelumnya. dan kekurangan itu semakin diperparah dengan akting ancur semua pemain sampe setan-setannya pun juga ikutan nggak niat narsis serta plot yang nggak ada maksudnya. lalu apa tujuan film ini dibuat? gue sampe mau jeduk-jedukin kepala ke tembok saking stresnya. WTF!
syukurlah... gue bisa cepet-cepet mengakhiri menonton film ini dengan selamat tanpa bantuan pernapasan dari ahli medis. ya, siapa tau gue pingsan di depan laptop gara-gara kesurupan rasa bosen setelah liat film ini. amen for that!
NB: posternya menipu tuh... sialan!
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar