rating 2/10
Film ini dibuka dengan obrolan nggak penting para suster disebuah rumah sakit. Dalam hati gue bilang kalo gue bakalan betah nonton film ini. Apalagi secara tidak senonoh terjadi adegan slasher yang bikin gue sedikit berjingkat dari kursi pada sepuluh menit awal.
Tapi sayangnya pembukaan yang manis itu cukup hanya sampe disitu aja. Oh come on! Bikin gue nanya: kenapa mesti flat gini sih ceritanya? Se flat akting para pemainnya yang masih fresh from the oven (termasuk si Rifky Ballwell yang sering kita lihat wara-wiri ditivi dan membintangi film The Wall--film nggak penting yang pernah gue lihat di dunia setara kayak tiga review film gue sebelumnya). Padahal gue udah mantep kalo film ini beda dari horror Indo lain yang isinya kebanyakan mesum daripada horronya.
Menurut gue film ini pure horror plus sedikit drama is like film horror korea yang beralur lambat. Cuma bedanya Korea lambat tapi selalu ada sisi menghentak yang pas dan bikin kita susah beranjak buat ninggalin. Kalo film ini lambatnya bikin boring dan pengen tidur karena tak ada lonjakan cerita yang menarik selain adegan teriak dan penampakan annoying. Padahal cuma 80 menitan kalo nggak salah. Tapi gue udah ngira kayak setahun lamanya. Itupun udah gue fast forward sampe kalo gak salah kepotong 50 menit tapi tetep aja ngebetein. Jadinya, gue bisa langsung tau endingnya yang udah ketebak banget diawal.
Satu lagi yang bikin males, ada quote singkat di akhir film sebelum credit title yang (oh, please) kesannya menggurui banget. Mungkin sutradaranya dari awal udah tau kalo cara penyutradaraan dia pas-pasan sehingga tak tahu gimana cara masukin pesan film ini. Makanya dengan maksa setelah mikir di gunung beberapa hari, dipilihlah alternatif memasukan quote itu.
Overall, not bad sih. Cukup berani mengambil langkah berbeda diantara gempuran film horror semi Indo lainnya yang membludak. Tapi lebih baik dilewatkan daripada lo buang-buang waktu kayak gue. Liat aja dari judulnya udah malesin banget, kan? "TEROWONGAN RUMAH SAKIT". Flat, nggak ada unsur misterinya. Tapi masi mending lumayan nyambung daripada film Kuntilanak Beranak yang judul sama isinya nggak ada nyambung-nyambungnya sama sekali.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar